Jatuh Cinta
Di Dunia Maya
Wigas Pratama - Banjarnegara
Wigas Pratama - Banjarnegara
Jatuh cinta
berjuta rasanya. Dunia terasa begitu indah dan menyenangkan Cinta dapat
memberikan semangat yang luar biasa. Kehadiran cinta dapat datang tiba-tiba,
pada pandangan pertama, kesepahaman, kecocokan, cara pandang yang sama, dan
seringnya bertemu.
Kini, dengan
semakin berkembangnya teknologi internet dan dunia maya yang begitu pesat,
jatuh cinta dapat terjadi di dunia maya. Mulai dari situs pertemanan Facebook,
Twitter, Yahoo Messenger, dan aneka situs dan forum lainnya yang memudahkan
seorang berkomunikasi melalui fasilitas chat. Ini didukung pula oleh
adanya fasilitas webcam yang dimiliki oleh semua laptop.
Dengan
internet, kita dapat berkomunikasi akrab dengan seseorang di dunia maya melalui
fasilitas chat, email, berbagi cerita, pengalaman, dan foto. Bermula
dari obrolan ringan, banyak yang menemukan kecocokan dalam berkomunikasi. Tak
jarang, mereka mencurahkan isi hatinya melalui chat. Bahkan, mereka bisa
tersenyum dan menangis di depan laptop. Kebiasaan ini, tanpa disadari
menimbulkan benih-benih cinta atau rasa suka kepada teman chat di dunia
maya.
Jatuh cinta
di dunia maya, biasanya lebih didominasi oleh para remaja yang berusia belasan
tahun hingga yang berstatus mahasiswa. Kini, wabah cinta dunia maya pun mulai
merambah kalangan pekerja. Ini umumnya terjadi karena kesibukan di dunia kerja
yang sangat menyita waktu.
Perkenalan
di dunia maya dilanjutkan dengan tatap muka, bahasa gaulnya kopi darat. Pertemuan
ini untuk mengenal lebih lanjut seseorang yang dikenal di dunia maya. Hanya
mengobrol intensif di dunia maya tanpa pernah bertemu tentu menimbulkan ada
rasa penasaran.
Beberapa
bulan yang lalu, saya menghadiri pernikahan seorang kerabat jauh. Menurut
sepupu saya, kedua mempelai berkenalan melalui situs pertemanan Facebook.
Pengantin pria, seorang mahasiswa yang sedang melanjutkan kuliah di negara
Paman Sam. Sedangkan pengantin wanita, mahasiswa yang berkuliah di Jakarta.
Komunikasi jarak jauh, melalui situs pertemanan dan telepon sekitar dua tahun,
dilanjutkan dengan kopi darat saat keduanya sedang liburan. Setelah beberapa
kali pertemuan, akhirnya mereka bersepakat untuk melangsungkan resepsi
pernikahan di hotel. Setelah berbulan madu di pulau Bali, kini pasangan
tersebut menetap di negara Paman Sam.
Jauh sebelum
kemajuan teknolgi internet, berkomunikasi dengan seseorang yang baru dikenal
biasanya dilakukan melalui surat-menyurat. Dari orang asing kemudian terjalin
persahabatan melalui sepucuk surat, inilah yang disebut sahabat pena. Dari
persahabatan ini, kemudian saling bertemu dan berakhir di pelaminan. Secara
tidak langsung, petugas pos ikut berjasa mempersatukan mereka melalui sahabat
pena.
Seiring
pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, sahabat pena telah digantikan oleh
sahabat dunia maya. Proses berkomunikasi semakin singkat. Begitu selesai
mengetik kalimat, lalu menekan tombol kirim. Dalam hitungan beberapa detik,
informasi yang kita kirim mendapat balasan dari teman yang berada jauh di belahan
dunia sana. Kita langsung bisa membacanya di layar laptop atau perangkat
lainnya.
Yang lebih
seru, komunikasi di internet bisa lebih ekspresif karena adanya emoticon.
Konon, simbol-simbol emosi/emoticon seperti tersenyum, tertawa, sedih,
marah dan simbol yang lainnya, mempunyai makna yang hampir sama dengan
kata-kata yang diucapkan.
Sesuatu yang
berlebihan tentu menimbulkan efek negatif. Begitu pula jika kita sudah
kecanduan chatting. Kita bisa melupakan aktivitas sehari-hari, sahabat,
dan teman di sekitar kita. Yang lebih parah, chat memicu keretakan rumah
tangga akibat pasangan yang lebih senang berkomunikasi dengan teman di dunia
maya. Bisa juga terjadi, putusnya hubungan percintaan di dunia nyata karena
mereka tertarik pada seorang yang belum dikenalnya di dunia maya.
Teman dunia
maya asalnya bisa dari berbagai penjuru dunia yang memiliki perbedaan waktu.
Perbedaan waktu ini bukan penghalang untuk chat dengan teman. yang rela
tidur larut malam dan menahan rasa kantuk hanya untuk chat.
Adanya
kecocokan dalam berkomunikasi membuat kita seakan-akan mengenal kepribadian
teman di dunia maya dengan baik. Padahal, perkenalan itu hanya berdasarkan
untaian kalimat. Kita seakan berkomunikasi dengan seorang sahabat dan teman
yang sudah akrab dan kenal lama, meskipun belum pernah bertemu muka atau kopi
darat.
Di dunia
maya, seorang dapat menjadi siapa saja. Nama yang digunakan biasanya nick
name, bukan nama asli. Nickname dipilih yang unik, bagus, dan keren.
Agar lebih mengesankan, profil chat dilengkapi foto diri terbaik.
Bahkan, kerap terjadi, foto yang digunakan bukan foto diri dan identitas diri
juga bukan yang sesungguhnya. Ini yang menjadikan citra diri seorang di dunia
maya dapat tampil begitu sempurna. Makanya, tak jarang, setelah keduanya
bertemu muka atau kopi darat, yang timbul berupa kekecewaan.
Sebenarnya,
jatuh cinta di dunia maya hampir sama dengan jatuh cinta di dunia nyata. Hanya
saja, kita harus bersiap diri untuk kecewa ketika bertatap muka dengan teman di
dunia maya yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau
bayangkan sebelumnya. Apalagi jika jika identitas yang diberikan saat chat
adalah bohong belaka.
Komunikasi
tulisan lewat chat berganti menjadi komunikasi lisan yang kadang bisa
berubah menjadi tidak lancar. Kata-kata manis dan perhatian yang diumbar saat
bisa berubah pada saat pertemuan.
Inilah yang
membuat banyak orang meragukan kisah cinta di dunia maya. Bahkan, utamanya
generasi tua, ada yang mengatakan cinta di dunia nyata hanyalah khayalan atau
cinta mimpi. Tetapi yang namanya cinta bisa hadir melalui apa saja dan kapan
saja, tak terhalang ruang dan waktu.
Sepupu saya
menemukan cintanya lewat dunia maya. Awalnya, ia berkenalan dengan seorang
laki-laki di sebuah chat room. Ia berasal dari negeri kangguru.
Perkenalan ini berlanjut dengan saling mengirim email, bertukar foto, dan
komunikasi intensif melalui telepon.
Setahun
setelah berkenalan di dunia maya, kekasih kakak sepupu saya berkunjung ke
Jakarta. Kakak sepupu saya pun membalas kunjungannya dengan berlibur ke
Australia. Ia kemudian dikenalkan dengan orangtua kekasihnya. Setelah pertemuan
di sana, kekasihnya datang melamar kepada orang tua sepupuku di Jakarta.
Resepsi keduanya dilangsungkan di Australia. Saat ini, kakak sepupu saya sedang
menyiapkan diri untuk menyambut kehadiran buah hatinya yang kedua.
Cinta adalah
anugerah. Jatuh cinta di dunia maya, lalu membina hubungan yang lebih serius
dengan teman yang dikenal di dunia maya, tidak ada yang melarang. Siapa tahu,
jodoh dan pujaan hati memang ditakdirkan untuk bertemu di dunia maya. Hanya
diperlukan kejujuran dan keterbukaan, serta saling menghargai dari kedua belah
pihak agar segalanya menjadi indah pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar